Setiap generasi memiliki perspektif yang tidak sama, mulai dari segi politik sampai budaya. Pastinya tiap generasi juga mempunyai perilaku belanja online yang bervariasi. Bahkan preferensi belanja dan efektivitas merketing juga beragam. Bila brand ingin membidik target pasar tertentu, maka Anda perlu memahami perilaku belanja online generasi X, Y dan Z.
Diskon Ulang Tahun e-Commerce
Hal pertama yang jadi pertimbangan masyarakat untuk memilih belanja online dibandingkan offline adalah banyaknya promo yang benar-benar serius memberikan promo diskon. Dengan semua kemudahan dari para pelaku e-commerce, berlomba menggelar promo untuk menarik konsumen. Misalnya diskon ulang tahun, promo mingguan, promo bulanan, harbolnas, sampai ada promo juga pada akhir tahun. Gokil nggak tuh. Tidak hanya itu, gratis ongkos kirim, flash sale, sampai poin pula bisa kita tukar dengan potongan harga atau hadiah.
Setiap generasi memiliki kebiasaan sendiri dalam hal belanja secara online. Nah, untuk mengetahui detailnya bisa Kita cermati tulisan di bawah ini.
Belanja Online Generasi X (Lahir 1965 -1980)
Generasi ini memang sering dilupakan, sebab berada di antara Baby Boomers dan Millennials. Tapi ternyata generasi ini merupakan salah satu generasi shoppers paling kritis berwawasan. Salah satu aspek yang paling terlihat dari perilaku belanja Generasi X yaitu riset yang dilakukan sebelum beli produk atau memakai suatu jasa.
Saat Generasi X sudah memilih produk yang ingin dibeli, mereka melakukan segala cara untuk mencari tahu lebih jauh tentang produk itu. Mereka menggunakan review di media sosial, website dan search engine seperti Google agar mendapatkan informasi. Ini disebabkan sangat mudah bagi Generasi X untuk kehilangan minat belanja saat melihat review negatif dari produk yang mereka mau. Generasi X juga suka belanja online, bahkan lebih dari Millennials.
KPMG International mengatakan bahwa Generasi X belanja online lebih banyak dibandingkan generasi lainnya, sampai 20% lebih banyak dibandingkan Millennials. Untuk melakukan pendekatan dengan generasi ini, brand membutuhkan strategi terus terang. Artinya, brand memberikan produk, harga dan penawaran yang terbuka, juga jelas. Selain itu, tidak boleh lupa juga untuk menyuguhkan informasi tambahan di produk yang ditawarkan, misalnya kualitas, penggunaan produk, hingga perawatan.
Belanja Online Generasi Milenial (Lahir 1981 – 1997)
Untuk Milenial, human touch merupakan kunci. Iklan yang heboh tidak efektif bagi generasi satu ini, dan mereka lebih percaya pada word of mouth marketing dari kawan mereka. Tidak hanya itu, Milenial juga umumnya lebih suka belanja di toko offline dibandingkan online karena memberi kebebasan memilih produk lebih luas. Tetapi Milenial juga menyukai browsing produk online dan mencari berbagai brand baru yang keren, sebab bagaimanapun, belanja merupakan sebuah hiburan untuk generasi ini.
Milenials banyak mendapat saran dari keluarga dan teman ketika belanja, namun tetap melihat review dari konsumen lain. Oleh sebab itu, media sosial dan user generated content memiliki peran besar ketika mereka belanja online. Influencers juga berpengaruh pada keputusan membeli Milenial. Brand perlu mengoptimalkan strategi marketing yang lebih authentic ketika berhadapan dengan Milenial, misalnya seperti influencer marketing dan user generated content.
Belanja Online Generasi Z (Lahir 1998 - 2010)
Hampir sama dengan Millennials, Generasi Z lebih suka belanja di toko offline sebagai aktivitas sosial. Tetapi generasi ini juga salah satu yang paling memanfaatkan gadget mereka untuk mencari barang yang ingin dibeli. Generasi Z sering mencari produk online dan beli di toko offline bersama teman-temannya. Hal ini dilakukan supaya mereka tidak harus menunggu belanjaan tiba di rumah jika beli secara online. Di lain sisi, Generasi Z ini juga adalah salah satu generasi yang paling aktif melakukan interaksi dengan brand kesukaan mereka secara online.
Brand bisa melakukan pendekatan pada Generasi Z dengan menambah interaktivitas di berbagai platform online, seperti media sosial. Tidak hanya itu, Generasi Z juga menginginkan kualitas dan kemudahan belanja multiplatform. Artinya, brand harus memfasilitasi transisi belanja dari toko offline ke online yang lebih mudah dan menawarkan banyak layanan pendukung, misalnya COD ata Cash On Delivery.
Adaptasi Teknologi untuk Aktifitas Belanja
Belanja daring atau yang lebih terkenal dengan belanja online jadi sangat populer semenjak pertumbuhan industri e-commerce yang semakin pesat. Hal ini membuat Markplus Inc. melakukan riset tentang e-commerce mana saja yang sudah berhasil membuat konsumen tertarik, juga menjadi pilihan saat belanja online.
Bagaimanapun perilaku belanja setiap generasi, brand perlu melakukan adaptasi dengan teknologi dan mengoptimalkan platform e-commerce untuk pengalaman belanja yang lebih baik. Hadirnya reputasi yang baik dari e-commerce juga bisa membentuk perilaku masyarakat lebih memilih belanja online. Barang yang dibeli dari situs e-commerce biasanya lebih aman dan uang yang dikeluarkan pembeli lebih efisien.
Company Details
Links
Products/services



Videos


